INSTITUT NIDA EL ADABI (INDABI)
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Struktur Organisasi dan Staf Pengajar/Dosen STAI Nida El-Adabi
    • Visi, Misi, Tujuan
    • Mars dan Hymne STAI Nida El Adabi
  • Prodi
    • Prodi S1 Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
    • Prodi S1 Hukum Ekonomi Syariah (S.H)
    • Prodi S1 Manajemen Bisnis Syariah (S.E)
    • Prodi S1 Ekonomi Syariah (S.E)
    • Program Magister Pendidikan Agama Islam (M.Pd)
  • Informasi
    • Info Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
      • Registrasi Mahasiswa
    • Kemahasiswaan
      • Tracer Study
    • Info Akademik
    • Informasi Kegiatan
    • Modul Pembelajaran
  • Penelitian
    • Jurnal Langganan Nida El-Adabi
    • Jurnal El-Adabi
  • E-Library
  • Download
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Struktur Organisasi dan Staf Pengajar/Dosen STAI Nida El-Adabi
    • Visi, Misi, Tujuan
    • Mars dan Hymne STAI Nida El Adabi
  • Prodi
    • Prodi S1 Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
    • Prodi S1 Hukum Ekonomi Syariah (S.H)
    • Prodi S1 Manajemen Bisnis Syariah (S.E)
    • Prodi S1 Ekonomi Syariah (S.E)
    • Program Magister Pendidikan Agama Islam (M.Pd)
  • Informasi
    • Info Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
      • Registrasi Mahasiswa
    • Kemahasiswaan
      • Tracer Study
    • Info Akademik
    • Informasi Kegiatan
    • Modul Pembelajaran
  • Penelitian
    • Jurnal Langganan Nida El-Adabi
    • Jurnal El-Adabi
  • E-Library
  • Download
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
INSTITUT NIDA EL ADABI (INDABI)
No Result
View All Result
Home Artikel

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MENURUT AL QUR’AN

STAI NIDA EL ADABI by STAI NIDA EL ADABI
December 29, 2013
in Artikel
0
0
SHARES
112.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MENURUT AL QUR’AN

Oleh:

Juhji, M.Pd*[1]

”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya {27} Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya {28} dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang {29} Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya {30} Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya {31} Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh {32} (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu {33}”(Q.S. An-Nazi’at: 27-33)

Allahu ‘Alamu Bishowab

Pembentukan alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan Al-Qur’an atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan maksud enam masa tersebut dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Qur’an.

Dari sejumlah ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-Nazi’at ayat 27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan tahapan enam masa secara kronologis. Urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, sehingga kira-kira dapat diuraikan sebagai berikut:

Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali

Pada Masa I, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big bang”, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.

Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut , terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan mencapai 20 juta derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan E=mc2, besarnya energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang berubah.

Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi . Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi awan debu (dukhan) yang terbentuk akibat big bang hembusan angin bintang dari kedua kutubnya galaksi yang terbentuk dari piringan bintang-bintang dan gas-gas pembentuknya struktur filamen dari alam semesta yang bagaikan kapas.

Masa II (ayat 28): pengembangan dan penyempurnaan

Dalam ayat 28 di atas terdapat kata ”meninggikan bangunan” dan ”menyempurnakan”. Kata ”meninggikan bangunan” dianalogikan dengan alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi. Ibaratnya sebuah roti kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut dianggap sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis tersebut pun akan semakin menjauhi model roti kismis untuk menggambarkan mengembangnya alam semesta.

Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang. Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan proses pengembangan alam semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek doppler sederhana, dapat diperkirakan berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.

Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.

Masa III (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi reaksi nuklir yang menjadi sumber energi bintang seperti Matahari

Surat An-Nazi’ayat 29 menyebutkan bahwa Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang berotasi, sehingga terjadi siang dan malam. Pembentukan tata surya diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil.

Seperti halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di Bumi berasal dari reaksi nuklir dalam inti besinya (gambar 3). Lain halnya dengan Bulan. Bulan tidak mempunyai inti besi. Unsur kimianya pun mirip dengan kerak bumi. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa Bulan adalah bagian Bumi yang terlontar ketika Bumi masih lunak. Lontaran ini terjadi karena Bumi bertumbukan dengan suatu benda angkasa yang berukuran sangat besar (sekitar 1/3 ukuran Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan berasal dari Bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada Bulan itu sendiri.

Masa IV (ayat 30): awal mula daratan di Bumi

Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi. Masa III hingga Masa IV ini juga bersesuaian dengan Surat Fushshilat ayat 9 yang artinya,[i] “Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya?’ (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. Daratan Pangaea yang merupakan asal mula semua daratan di Bumi.

Masa V (ayat 31): pengiriman air ke Bumi melalui komet ilustrasi komet yang membawa unsur hidrogen sebagai pembentuk air di Bumi

Dari ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari tidak ada air menjadi ada air.

Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya. Karena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.

Masa VI (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan manusia gunung sebagai pasak Bumi

Dalam ayat 32 di atas, disebutkan ”…gunung-gunung dipancangkan dengan teguh.” Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah.

Kemudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi, usia manusia relatif masih sangat muda dalam skala waktu geologi.

Jika diurutkan dari Masa III hingga Masa VI, maka empat masa tersebut dapat dikorelasikan dengan empat masa dalam Surat Fushshilat ayat 10 yang berbunyi, ”Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya”.

Demikianlah penafsiran enam masa penciptaan alam dalam Al-Qur’an, sejak kemunculan alam semesta hingga terciptanya manusia. Wallahu a’lam bisshowab.

Katakanlah, “Adakah di antara sekutumu yang dapat memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali?”. Katakanlah, “Allah memulai penciptaan, kemudian Dia mengulanginya (mengembalikannya). Maka bagaimana kamu dipalingkan (menyembah selain Allah) ?”. (Q.S. Yunus [10] : 34)

Semoga Bermanfaat. Allah SWT lebih mengetahui sebenarnya.

 


[1] Dosen STAI Nida El Adabi Bogor

Previous Post

Keajaiban

Next Post

DISKURSUS EPISTEMOLOGI ISLAM

Next Post

DISKURSUS EPISTEMOLOGI ISLAM

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Ketua

ramlanrosyad

"Sungguhpun STAI Nida El-Adabi membentuk mahasiswa menjadi Sarjana Pendidikan Islam dengan Prodi PAInya. Namun dalam realitanya dapat mengajarkan peserta didik pada berbagai disiplin Ilmu...."

  • Trending
  • Comments
  • Latest

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MENURUT AL QUR’AN

December 29, 2013

Pembagian Hadis Dhaif

December 24, 2013

BERFIKIR MERUBAH TAKDIR

December 20, 2013

Keajaiban

December 25, 2013

About Us

0

SEJARAH

0

Tawakal

0

BERFIKIR MERUBAH TAKDIR

0
DISEMINASI PKM DOSEN DAN PENUTUPAN KKN 2025 INSTITUT NIDA EL-ADABI

DISEMINASI PKM DOSEN DAN PENUTUPAN KKN 2025 INSTITUT NIDA EL-ADABI

October 13, 2025
Mahasiswa dan Dosen Institut Nida El Adabi Raih Prestasi Gemilang di 2nd ICONIC 2025

Mahasiswa dan Dosen Institut Nida El Adabi Raih Prestasi Gemilang di 2nd ICONIC 2025

October 7, 2025
Tabligh Akbar Maulid Nabi SAW 1447 H: Satukan Hati dalam Ukhuwah!

Tabligh Akbar Maulid Nabi SAW 1447 H: Satukan Hati dalam Ukhuwah!

October 7, 2025
The 2nd ICONIC 2025: Empowering Knowledge and Innovation for Holistic Islamic Civilization in the Digital Era

The 2nd ICONIC 2025: Empowering Knowledge and Innovation for Holistic Islamic Civilization in the Digital Era

October 2, 2025

Selamat Melaksanakan UNBK

Anggota BEM STAI Nida El Adabi

Profil Kampus :

Institut Nida El Adabi Parung Panjang Bogor merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang telah beridiri sejak 12 Juli 2002.
Informasi Tambahan :
Kode Post : - 16360
Nomor Telp : - 021-5977184
No Fax : - 021-5977184
No. Handphone : 082140000542
Alamat : Jl. Raya Kabasiran Parungpanjang Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
Email : stainidaeladabi@gmail.com
October 2025
M T W T F S S
« Sep    
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Struktur Organisasi dan Staf Pengajar/Dosen STAI Nida El-Adabi
    • Visi, Misi, Tujuan
    • Mars dan Hymne STAI Nida El Adabi
  • Prodi
    • Prodi S1 Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
    • Prodi S1 Hukum Ekonomi Syariah (S.H)
    • Prodi S1 Manajemen Bisnis Syariah (S.E)
    • Prodi S1 Ekonomi Syariah (S.E)
    • Program Magister Pendidikan Agama Islam (M.Pd)
  • Informasi
    • Info Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
      • Registrasi Mahasiswa
    • Kemahasiswaan
      • Tracer Study
    • Info Akademik
    • Informasi Kegiatan
    • Modul Pembelajaran
  • Penelitian
    • Jurnal Langganan Nida El-Adabi
    • Jurnal El-Adabi
  • E-Library
  • Download
  • Hubungi Kami

© 2020 - STAI Nida El Adabi.