Pada hari Minggu, 02 Februari 2020 STAI NIDA EL-ADABI menyelengarakan Kuliah Umum dan Bedah Buku dengan tema “Pengembangan Pendidikan dan Ekononomi Islam dengan Metode Pembelajaran pada Kampus Merdeka”. Acara yang sebagai tanda dimulainya kegiatan pembelajaran Semester Genap 2019/2020 ini digelar di ‘Aula Nida El-Adabi’ ini berlangsung sekitar empat (4) jam, dari jam 08.30 s.d 12.30 WIB. Selain mahasiswa, dosen dan karyawan, kegiatan ilmiah ini juga dihadiri beberapa akademisi dari luar lembaga.
Setelah pembukaan dan menyanyikan lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”, acara dilanjutkan dengan acara inti, kuliah umum yang disajikan oleh direktur Pascasarjana INAIS Bogor (Dr. Abdurrahman Misno BP, MEI.). Dr. Misno menyampaikan tantangan dan peluang Prodi ‘Pendidikan Agama Islam’ dan ‘Hukum Ekonomi Syariah’ di era milenial. Tema seminar kali ini juga sebagai respon dari gagasan-gagasan terkini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang meluncurkan “Merdeka Belajar: Kampus Merdeka”. Tuturnya, seorang pendidik dan mahasiswa harus selalu kreatif. Ia juga menyarankan, dalam mengikuti perkembangan jaman, kita harus selalu memperhatikan yang ‘tekstual’ dan ‘kontekstual’, ‘teoritik’ dan ‘praktik’. Kuliah umum ini ditutup dengan kesimpulan yang cukup menarik, yakni: “Kampus merdeka bukan berarti bebas sebas-bebasnya, akan tetapi tetap harus memperhatikan norma, aturan dan ajaran islam”.
Setelah kuliah umum, acara dilanjutkan dengan bedah buku. Kampus Nida El-Adabi kali ini memborong tiga (3) buku, yang dibedah sekaligus. Pembedah buku adalah para penulisnya secara langsung, diantaranya: (1). Nurhadi, S.Sos.I, MH (Kementerian Agama Bandar Lampung) penulis buku “Pernikahan Adat Jawa dalam Perspektif Hukum Islam”, (2). Drs. H. Ramlan Rosyad, M.Si. (Ketua STAI NIDA EL-ADABI) penulis buku “Sejarah Peradaban Islam”, dan (3). Dr. Sutarto, M.Si. (Wakil Ketua I STAI NIDA EL-ADABI) penulis buku “Kecerdasan Kreatif dalam Al-Quran”.
Ketiga pemateri sama-sama menawarkan nilai-nilai islam untuk menjembatani beberapa persoalan masyarakat. Nurhadi menawarkan hukum islam yang tergali dari Al-Quran, Sunnah dan pemikiran ulama sebagai penimbang beberapa adat yang hidup di masyarakat. Misalnya, persoalan tradisi resepsi pernikahan etnis jawa. Ramlan Rosyad menawarkan nilai-nilai luhur yang tersimpan dalam sejarah islam sebagai batu pijakan membangun masyarakat madani, masyarakat yang beradab. Sedangkan Sutarto, menawarkan kecerdasan spiritual yang berbasis pada fitrah insaniah – yang tersirat dalam ayat-ayat Al-Quran- sebagai penyempurna teori-teori pendidikan yang ada.
Acara ilmiah ini disambut dengan antusias para peserta. Suasana mencapai klimaknya pada sessi tanya-jawab; para pemateri dan panelis dibanjiri pertanyaan seputar ragam persoalan terkait dengan fenomena pernikahan lebih dari satu istri (poligami), persoalan per-bank-an syariah dan isu-isu politik kekinian.
KERWANTO LP2M Nida El-Adabi